Sabtu, 24 Agustus 2013

Tampaknya kesenjangan ekonomi di China sangat terasa. Orang yang memiliki uang banyak, tentu memiliki rumah mewah dan kehidupan yang layak. Namun, bagaimana dengan warga yang berpenghasilan pas-pasan?

Harga sewa rumah di beberapa wilayah di China sangat tinggi, sehingga banyak penduduknya yang memilih untuk tinggal di rumah susun sempit seperti yang berada di kota Wuhan.

Parahnya lagi, ada sebuah keluarga sederhana yang lebih memilih untuk menjadikan toilet umum sebagai rumahnya.

Mereka adalah keluarga Xiaoming. Liao Xiaoming (33) sebagai kepala keluarga hanya memiliki penghasilan sebesar 3.000 yuan (sekitar 4 juta rupiah).

Pasangan suami-istri ini bekerja sebagai pembersih salah satu toilet umum di pinggir jalan sibuk di propinsi Guangdong, China. Dengan bekerja sebagai pembersih toilet umum, berarti mereka harus mau tinggal di toilet tersebut.

Alasan mereka menerima pekerjaan seperti itu ialah supaya putra semata wayang mereka dapat masuk ke sekolah negeri di Guangdong tanpa membayar biaya sekolah sementara.

Sebenarnya, mereka memiliki rumah yang besar di kampung halamannya. Menurut pengakuan Liao Xiaoming kepada Odditycentral.com, penghasilannya pun jauh lebih tinggi di desa, meski hanya dengan bercocok tanam, berjualan sayur, dan ternak babi.

Akan tetapi, Liao Xiaoming dan istrinya tidak ingin putra kesayangan mereka tumbuh besar di desa terpencil, sehingga mereka berusaha mati-matian untuk pindah ke kota besar seperti Guangdong, demi mencari kehidupan yang lebih layak, khususnya bagi pendidikan anak mereka.

Bagi sang istri, kebahagiaan tidaklah ditentukan oleh banyaknya uang yang dimiliki, melainkan ditentukan oleh keharmonisan dan kebahagiaan keluarga.

Dengan suami yang sangat sayang pada dirinya dan putranya, serta putra yang baik hati dan cerdas, itu sudah merupakan kebahagiaan bagi sang istri.

Seperti apa kehidupan keluarga sederhana ini? Berikut adalah foto-foto tempat tinggal mereka di dalam toilet umum.









http://wowunic.blogspot.com/2013/08/kisah-nyata-toilet-ini-dijadikan-tempat.html
Categories: , ,

0 comments:

Posting Komentar

Feel Free to Comment this post

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!