Rabu, 25 Mei 2011 | 23:58:28 WIB
batavia.com - Sebagian besar wanita di India memilih menggugurkan janinnya setelah diketahui berjenis kelamin perempuan. Studi yang diterbitkan di jurnal kesehatan Lancet menyatakan sekitar delapan juta janin perempuan telah digugurkan dalam tiga puluh tahun terakhir. Banyak wanita tidak ingin memiliki anak perempuan karena kelak harus membayar mahar kawin yang mahal saat pernikahan, sesuai dengan tradisi India.
Hal tersebut tercermin dari kecenderungan yang tinggi untuk menggugurkan janin perempuan pada keluarga kelas menengah atas dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Akibatnya, jumlah rasio anak perempuan dibandingkan laki-laku telah menurun menjadi satu banding sepuluh.
Pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan demi mencegah penurunan rasio tersebut. Kebijakan tersebut antara lain, pelarangan pemeriksaan jenis kelamin janin. Namun, kebijakan-kebijakan pemerintah dinilai tidak efektif. O AP/brn
Hal tersebut tercermin dari kecenderungan yang tinggi untuk menggugurkan janin perempuan pada keluarga kelas menengah atas dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Akibatnya, jumlah rasio anak perempuan dibandingkan laki-laku telah menurun menjadi satu banding sepuluh.
Pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan demi mencegah penurunan rasio tersebut. Kebijakan tersebut antara lain, pelarangan pemeriksaan jenis kelamin janin. Namun, kebijakan-kebijakan pemerintah dinilai tidak efektif. O AP/brn
http://beritabatavia.com/berita-7243-wanita-india-tega-gugurkan-8-juta-janin.html
Sob neh blog isinya bagus-bagus barusan ku baca...skalian aq sva yah link nya diblog aq biar kpan2 tetep bsa baca2 lagi...
BalasHapustukeran ling yah Sob...link kmu udah terpasang di aq...
http://besmartbepositif.blogspot.com/