Sabtu, 14 November 2009

27 Oktober 2009, para perenang di pantai pulau Stradbroke, Queensland, Australia, diperingati otoritas setempat untuk waspada setelah ditemukan bangkai seekor hiu putih raksasa sepanjang 3 meter. Hiu tersebut ditemukan dengan kondisi tubuh hampir tergigit habis, sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh hiu lain yang berukuran lebih besar darinya.


Jika dilihat dari bekas gigitannya, otoritas setempat memperkirakan hiu yang menggigitnya berukuran sekitar 6 meter dan masih berkeliaran di pantai tersebut. Bayangkan ! ukuran hiu monster tersebut hampir 4 kali tinggi badan manusia normal.

Lihat betapa rapi gigitannya. Ini mengindikasikan sebagian daging hiu malang tersebut lepas dalam sekali gigitan, masing-masing di kiri dan kanan.


"Hal ini jelas membuka mata saya. Maksud saya, ukuran hiu yang digigit itu sendiri sudah sangat besar." Kata Jeff Krause dari dinas perikanan Queensland.

Berita mengenai serangan mengejutkan ini telah membuat ketakutan para penduduk di sepanjang pantai Queensland dari pulau Stradbroke, dekat Brisbane hingga ke Pantai Sunshine di selatan Brisbane. Pantai-pantai ini dikenal sebagai surga bagi para peselancar.

"Apapun yang menyerang hiu tersebut pastilah berukuran sangat besar." Kata peselancar Ashton Smith yang berusia 19 tahun. "Saya memang pernah mendengar ada hiu raksasa yang berkeliaran di perairan."

"Kami semua menjadi sangat-sangat berhati-hati."

Mr John Gooding yang mengoperasikan penyewaan kapal pemancing mengatakan bahwa memang hiu ada dimana-mana walaupun tidak ada data yang menunjukkan adanya peningkatan populasinya.

Banyak pantai yang ramai di Queensland dilindungi oleh jala atau barisan drum, yaitu barisan kail yang diikat dengan pelampung dan ditempatkan sekitar 450 meter dari pantai. Sejak perlindungan ini digunakan, hanya ada satu serangan mematikan yang pernah terjadi. Pada saat itu, seorang mahasiswi bernama Sarah Whiley terbunuh karena serangan hiu di pantai pulau Stradbrooke tiga tahun yang lalu.

Akhir-akhir ini, pemerintah daerah Queensland mendapat tekanan dari para aktivis lingkungan untuk menyingkirkan pelindung tersebut karena paus dan ikan besar lainnya sering terperangkap disitu.

Namun menurut menteri perikanan, Tim Mulherin, penemuan bangkai hiu tersebut mengindikasikan masih diperlukannya jala pelindung tersebut.

Bagaimana, berani berenang di pantai Stradbroke ??

(dailymail.co.uk)
Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan penemuan ikan berkepala buaya oleh seorang nelayan di Surabaya. Segera sebagian orang mengkaitkan penemuan ini dengan peristiwa-peristiwa mistik. Benarkah ikan ini makhluk jadi-jadian ?


Walaupun sudah diklarifikasi oleh beberapa media seperti kompas, namun berita ini masih beredar luas tanpa klarifikasi. Jadi saya memutuskan untuk memposting berita ini.

Pertama, sebenarnya dalam 3 bulan ini ada dua ikan berkepala buaya yang ditemukan di Indonesia. Yang pertama adalah di Sumatera Utara pada bulan September 2009. Ini fotonya :


Ikan ini diisukan memiliki kekebalan tubuh dan beberapa paranormal menganggap ikan ini sebagai ikan gaib.

Ikan yang kedua adalah yang ditemukan di Surabaya pada bulan November ini. Ini fotonya :


Sama seperti ikan yang ditemukan di Medan. Ikan ini juga dianggap sebagai ikan jadi-jadian.

Kompas.com sebenarnya sudah mengklarifikasinya dengan mengidentifikasi ikan ini sebagai Lepisus peus, seekor ikan yang berasal dari Meksiko. Ini kutipannya :
SURABAYA, KOMPAS.com — Ikan kepala buaya tersangkut di jala saat warga mencari ikan di sungai kawasan Jagir, Surabaya, Jumat (13/11). Ikan yang membuat geger warga ini adalah jenis Lepisus peus yang dinyatakan sebagai spesies asing dari Meksiko yang bisa berinvasi ke ekosistem lokal.
Namun anehnya, saya tidak bisa menemukan informasi mengenai Lepisus Peus di google atau Yahoo. Apabila kita mengetik kata Lepisis Peus, maka kita hanya akan menemukan entry yang keluar adalah entry yang berasal dari media/blog Indonesia. Apakah Kompas salah kutip ?

Saya tidak bisa memastikannya. Mungkin saya yang salah karena saya bukan ahli ikan.
Tapi inilah yang saya temukan mengenai ikan bermulut buaya. Ikan ini berasal dari jenis Lepisosteus, bukan Lepisus Peus.

Ikan ini jelas bukan ikan jadi-jadian. Mereka berasal dari Family Lepisoteidae yang terdiri dari 7 spesies yang terbagi dalam dua genera. Genera yang pertama adalah Atractoteus dan yang kedua adalah Lepisosteus.

Ikan jenis ini biasa disebut "Gar", dan yang bermoncong buaya biasa disebut "Alligator Bar".

Ikan ini adalah ikan air tawar yang hidup di perairan Amerika hingga Mexico. Ia bisa mencapai panjang hingga 3 meter dan berat hingga 100 kg. Dengan melihat giginya, tentu saja kita mengetahui bahwa ikan ini adalah seekor karnivora. Ikan ini sebenarnya bukan ikan yang asing bagi para penduduk Amerika. Mungkin bagi Indonesia, ikan ini memang terlihat aneh sehingga dianggap jadi-jadian.

Ini foto-foto lainnya :

Ini ikan dari genera Atractoteus.


Ini dari Genera Lepisosteus :


Entahkah Lepisus Peus ataukah Lepistoseus, paling tidak misteri ikan "jadi-jadian" ini sudah terpecahkan bukan ?

Mungkin anda juga ingin membaca mengenai ikan lain yang juga pernah dianggap sebagai ikan jadi-jadian : Pacu - Ikan yang memiliki gigi seperti manusia.

(national geographic, wikipedia)

Sabtu, 07 November 2009

Lebih dari selusin simpanse berdiri dibalik kawat duri tanpa suara sambil menyaksikan dorothy, seekor simpanse yang berumur 40 tahun lebih, sekarat akibat gagal jantung. Ini adalah foto yang sangat menyentuh dan mungkin tidak pernah anda saksikan sebelumnya.


Para simpanse tersebut berasal dari pusat penyelamatan simpanse Sanaga Yong di Kamerun. Para penduduk lokal bekerja ditempat itu sebagai sukarelawan perawat atau "care givers" bagi para simpanse yang telah menjadi yatim piatu akibat perburuan liar.

Foto yang luar biasa ini diambil pada tanggal 23 September 2008 oleh Monica Szczupider yang bekerja di pusat penyelamatan itu. Menurut Monica, Dorothy sudah berada di pusat penyelamatan itu selama 8 tahun dan ia adalah tokoh penting di antara 25 simpanse lainnya.

"Simpanse itu secara alami bukan hewan yang suka berdiam diri. Mereka biasanya suka berteman, suka ribut dan mengeluarkan suara keras dan biasanya sangat sukar membuat mereka untuk memperhatikan sesuatu dalam waktu agak lama." Kata Monica

"Namun hari itu, mereka tidak bisa melepaskan pandangan matanya dari Dorothy dan kesunyian yang terjadi sangat luar biasa."

Sebelumnya, para ilmuwan menolak teori bahwa hewan bisa merasakan emosi dan menyebut teori tersebut sebagai "anthropomorphic" yang berlebihan. Anthropomorphic berarti mengenakan atribut atau sifat-sifat manusia kepada makhluk selain manusia.

Namun sejumlah bukti menunjukkan bahwa mungkin hewan juga bisa merasakan emosi.

Contohnya simpanse di pusat penyelamatan Sanaga Yong seringkali terlihat sedang meratapi kematian keluarga atau anggota kelompoknya dengan cara berdiam diri setelah kematian terjadi.

Bahkan menurut Dr Marc Bekoff, seorang ethologist dari universitas Colorado, burung magpies juga menunjukkan hal serupa. Ketika ada seekor di antara kelompoknya mati, mereka terlihat berduka dan mengadakan upacara penguburan dengan cara menaruh sejumput rumput di samping bangkai sahabatnya.

Sementara para simpanse di Sanaga berdiam diri dari balik kawat berduri, Dorothy dengan lembut diselimuti di tempat tidur yang membawanya ke peristirahatan terakhirnya.

Goodbye Dorothy...

(national geographic)
Untukmu yang selalu Kucintai,
Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu., bercerita,
meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu
walaupun hanya sepatah kata.

Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang
indah yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu yang lalu....
Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja...
Tak sedikitpun kau menyedari Aku di dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau terlalu sibuk...

Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu.
Aku berfikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau
berlari ke telefon dan menelefon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku
menanti dengan sabar sepanjang hari. Namun dengan
semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk
untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
sedikitpun menyapaKu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu
dengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan,
tetapi engkau tidak melakukannya.....

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan
Aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu,
meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku
tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak,
hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak
waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun
dan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu-
waktu untukKu dilupakan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati
makananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut namaKu
dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan.

Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak mengapa kerana mungkin
engkau masih belum menyedari bahawa Aku selalu hadir untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sedari.
Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu, ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah..... engkau bangun kembali dan kembali Aku
menanti dengan penuh kasih bahawa hari ini kau akan
memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu...

Tapi yang Kutunggu ... ah tak juga kau menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan Subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.

Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak ada
pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU....

Apakah salahKu padamu ...? Rezeki yang Kulimpahkan,
kesihatan yang Kuberikan, Harta yang Kurelakan, makanan
yang Kuhidangkan , Keselamatan yang Kukurniakan,
kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak
membuatmu ingat kepadaKu ???

Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohon
perlindunganKu, bersujud menghadapKu ... Kembali kepadaKu.

Yang selalu bersamamu setiap saat,
Tuhanmu....

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!