Selasa, 17 Juni 2014

Janggal rasanya menemukan sosok lelaki asing tidur tepat disampingku selama beberapa malam ini. Sempat terfikir, nyatakah ini semua? Perlu kuyakinkan pada diriku sekali lagi, bahwa ini adalah nyata. Dialah lelaki yang beberapa hari lalu telah berjanji di depan wali dan saksi, mengambil diriku dari ayahku dengan cara yang ma'ruf untuk dijadikannya seorang istri. 

Dialah lelaki yang mulai saat ini kan menjagaku, bertanggung jawab atasku, atas segalanya yang ada pada diriku. Dia pulalah yang kelak kan mendidikku menjadi wanita dan istri untuknya. Dan membimbingku mengarungi perjalanan hidupn yang masih panjang ini.

Ku tatap lekat. Ada garis lelah pada wajahnya. Kesibukannya dalam pekerjaan, mungkin menjadi penyebab dia terlihat bergitu letih. Aku berfikir, betapa beraninya lelaki ini. Bukankah dia bisa saja berkeputusan untuk tidak menikah dulu, sama seperti teman-temannya yang masih bebas sendiri tanpa harus menanggung beban atas akhlak dan nafkah bagi istrinya. Betapa  tangguhnya lelaki ini, meski kemapanan belum teraih, hanya berbekal kayakinan atas rejeki yang akan diturunkan Allah, dia mengajakku untuk hidup berdua saja. mengarungi hidup berumah tangga. Tanpa mengandalkan bantuan orang tua kedua belah pihak, kami sepakat untuk memulai segalanya berdua. Susah senang kan kami tempuh berdua.

Dalam hati aku bersyukur, Allah memberiku nikmat yang amat besar. Ia juga memberiku seorang suami yang tangguh dan baik akhlaknya. Kini malam-malamku tak akan sepi lagi. Waktu-waktu kan lebih bernilai. Setiap aktivitas kan jadi ibadah. Aku bahagia.. Sungguh bahagia.. 

Tadi malam kami shalat isya berdua. Dia menjadi imamku, lantunan ayat suci yang dikumandangkannya membuatku tentram. Aku sangat bersyukur ya Allah atas segala nikmat dariMu. Selesai shalat, aku mencium tangannya. Dia mencium keningku, Lalu kami berdua berdoa, "Ya Allah.. ridhoilah kami. Berilah kami kekuatan tuk menjalani rumah tangga yang baru dimulai ini, Lindungilah keluarga kecil kami.Luaskanlah rejeki kami, Tenangkanlah hati orang tua kami disana. Lindungilah mereka. Semoga kebahagiaan senantiasa meliputi hati kami. Aamiin."
Setelah itu, kami makan malam dan berbincang sepanjang malam. Sesekali diselingi canda tawa. MasyaAllah,, Indahnya..

Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”   
[QS. Adz Dzariyaat (51):49].



“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum (30):21].

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!