Minggu, 06 September 2009



" mah, ade mana..?,ade kenapa mah ? " terdengar suara seorang anak usia 8 tahun memecah keheningan ruangan.nampak seorang ibu yg wajahnya begitu kuyu,matanya masih berkaca-kaca.namun tak ada air mata yang keluar.mengelus kepala anak tadi tanpa mengeluarkan sepatah kata.sang ibu yang seakan kehabisan air mata,kehabisan kata-kata,tak mampu menjawab pertanyaan anaknya tadi.

Semuanya begitu cepat terjadi.ketika Ia sedang menyiapkan buat buka puasa keluarganya,musibah itu pun terjadi.gempa yg meluluh lantakkan sebagian rumahnya dan rumah sekitarnya telah merenggut anaknya yg pada saat kejadian tengah bermain di dalam rumah bersama kakaknya yg tadi bertanya.

Sebuah serpihan tembok dari bangunan rumahnya yg nyaris runtuh telah menimpa tepat kepala anaknya yg berumur 5 tahun.betapun paniknya,ia berusaha membawa anaknya yg terluka.namun takdir berkehendak lain.anaknya menghembuskan nafas terakhir dipangkuannya..ia pun menangis sejadi jadinya.

Ingin ia berteriak,menyalahkan takdir,mempertanyakan kepada Tuhan kenapa semua ini terjadi pada dirinya.namun sebentuk kesadaran tiba tiba menyelinap dalam dadanya.Sebuah kesadaran bahwa semua itu tidak terlepas dari rencana Tuhan yg menyayangi umatnya.tidak ada peristiwa tanpa ada hikmah didalamnya..Ia pun segera memohon ampun kepada Tuhan.meski kesedihan itu belumlah reda dalam dadanya,kehilangan yg begitu menyakitkan hatinya ,namun Ia ikhlas anak yg merupakan titipan -NYa ,diambil kembali oleh Sang Penciptanya..

" Mah ade mana ? ,ade kenapa mah? ..kembali terdengar pertanyaan anak sulungnya..kemudian, tanpa menjawab ia dekap kepala anak itu kuat kuat kedalam rengkuhannya.....Ia hanya menangis dalam diam...

Bandung,3 september 2009

Categories:

0 comments:

Posting Komentar

Feel Free to Comment this post

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!