Minggu, 06 September 2009

Ingin rasanya kembali ke masa lalu. Saat semuanya indah dan ceria. Penuh tawa dan canda. Tidak seperti sekarang ini yang penuh sengsara. Jalanan becyek, engga ada ojyek, mana disamber bebek, dan bau kelek! Tapi aku harus bertahan dan berjuang.

Meskipun setiap hari aku harus selalu melihatmu, yang membuatku semakin tersiksa. Menyadari bahwa orang yang sangat aku cintai, telah nyata menjadi milik orang lain. Dan kebersamaan yang dulu penuh tawa canda &selalu;kukenang, tak ada artinya buatmu.

Begitu andine menorehkan kalimat-kalimat tsb dalam diary-nya... Dia begitu mengenang Mas Tarjo, cinta pertamanya sewaktu SMU dulu.. Yah.. Mas Tarjo, walaupun berkulit hitam namun...

Kugenjot becakku perlahan menyusuri jalan Pemuda Semarang yang lengang. "wah, kalau begini lebih baik aku dulu tetap jadi blogger aja ya...! Capek jadi tukang becak begini..." sambil berpeluh aku tetap tersenyum dan mengepulkan asap rokokku dalam2.

Kuingat masa mudaku sebagai tukang becak kebanggaan Semarang. Tanjung Emas - Jatingaleh PP bisa kukebut dalam 3 jam. Pulangnya lebih cepat. Tanpa rem pula. He-eh, trang rak enak is...

GUBRAK..! tiba tiba becakku menabrak tukang jamu yang lagi melayani pembelinya, karena saat itu lamunanku tentang andien tiba tiba muncul di wajah tukang jamu itu....

Ya, sepintas andien sekarang benar-benar ada dihadapanku. Kuberanikan diri bersenandung lagu gundul-gundul pacul versi jazz.

Tiada gading yang tak retak, begitu juga kukenang dirinya yang penuh dengan kesalahan. Aku sudah memaafkan mantan istriku, walaupun sekarang ini masih terasa sakit.

www.cerpenista.com

Categories:

0 comments:

Posting Komentar

Feel Free to Comment this post

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!